Tertangkap CCTV: Saat ketika Pangeran Gay Saudi Memukuli pembantu prianya di dalam lift hotel… beberapa bulan sebelumnya ia telah ‘memperkosanya dan menyiksanya setengah mati’
Seorang pangeran Saudi Arabia memukuli pelayan dan pacar prianya dalam sebuah serangan bermotivasi seksual di sebuah hotel mewah di London, Old Bailey. Demikian terungkap dalam sebuah sidang hari Selasa (5 Oktober) kemarin.
Pengeran tersebut, Saud Abdulaziz Bin Nasir Al Saud, cucu dari milioner Saudi Arabia, membunuh Bandar Abdulaziz setelah berminggu-minggu menyiksa dan memperkosanya. Demikian diungkapkan jury pengadilan.
Sang pangeran didakwa telah mengajak pelayannya itu mabuk dan melakukan enam kali hubungan seks dalam pesta cocktails di pantai, kemudian meninju kepalanya, merontokkan giginya, dan meninggalkannya dalam keadaan cedera otak yang parah di kamar hotel yang mereka tempati, Landmark Hotel, Marylebone.
Ia juga telah melakukan kekerasan yang mematahkan tulang leher pelayannya, memukul kedua belah pelipisnya dengan cara yang jelas
memperlihatkan maksud (pemuasan) seksual.
Al Saud, 34 tahun, didakwa telah berusaha ‘menghilangkan jejak’ kejahatannya dengan cara membersihkan percikan darah sebelum ia membunyikan bel tanda bahaya. Ia mengatakan kepada polisi bahwa pelayannya menderita luka karena perampokan.
Namun sang pangeran akhirnya mengubah kisahnya, dan mengaku bahwa ia melukai dan membunuh pelayannya secara tak sengaja.
Ia bersama pelayan sekaligus pacarnya itu tiba di London bulan Desember tahun lalu untuk berlibur. Mereka telah mengunjungi Prague, Milan, Marrakesh dan Maldives, dan jelas memanfaatkan Spartacus International Gay Guide sebagai pemandu perjalanan.
Al Saud menikmati gaya hidup pesta pora di ibukota Inggris itu. Ia selalu bangun siang, lalu sore harinya berbelanja, makan, dan pergi ke berbagai klab malam sampai pagi.
Ia dipergoki memacari pelayan bar dan menggunakan pelacur-pelacur pria sedikitnya dua kali.
Di hadapan polisi ia mengakui Abdulaziz sebagai ‘teman dan setara’, karena korbannya merupakan anak angkat dari orangtua Saudi kelas menengah, dan mereka biasa melakukan perjalanan ke mana-mana bersama.
Tapi persidangan kemudian berhasil mengungkap perbedaan ekonomi mereka. Terungkap juga bahwa sang pelayan selalu berjalan dua langkah di belakang tuannya dan , di dalam hotel, sang pelayan kebanyakan harus tidur di atas lantai.
Jonathan Laidlaw QC, jaksa penuntut, mengatakan, “Hubungan mereka lebih rumit dari yang dikatakan terdakwa dan lebih banyak pelecahan yang disembunyikan.”
Bandar, sang korban, diperlakukan sebagai pengawal atau pelayan, bahkan lebih buruk dari itu.
Al Saud sering memukulinya, yang dilakukannya bukan hanya sebagai penghinaan, tapi juga demi pemuasan hasrat seksualnya. (Tom Kelly)
Baca selengkapnya di: http://www.dailymail.co.uk/news/article-1317865/Gay-Saudi-prince-strangled-servant-Landmark-hotel-sexually-motivated-killing.html#ixzz11Z2cn4O9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar